Cerita
Mahabharata berkisah tentang persaingan hingga pertempuran antar darah
Barata. Pihak yang baik diwakili Pendawa atau Pandawa dan keturunannya
sedangkan yang jahat oleh keluarga Kurawa. Inti cerita ini berasal dari
India, namun setelah masuk ke Indonesia atau Nusantara mengalami banyak
perubahan terutama semenjak syiar agama Islam oleh Walisanga dimulai.
Kesenian wayang kulit yang pada saat itu telah populer di kalangan
masyarakat Jawa ( penganut Hindu / Budha ) dimodifikasi oleh Walisanga
secara halus agar sesuai ajaran Islam ( perlambangan ) untuk alat siar
yang efektif.
Berikut tokoh - tokoh utama dalam cerita wayang
kulit ( wayang purwa / purwo ) Mahabharata. Penjelasan lebih lanjut
akan diposting tersendiri. Klik nama tokoh untuk info lebih detail.
Mohon maaf jika ada kesalahan.
Tokoh yang tinggal di KahyanganKahyangan
merupakan wilayah dan tempat tinggal para Dewa dan Dewi ( Batara /
Batari ) yang memiliki kekuatan di atas manusia. Namun ada juga Dewa
atau Dewi karena kutukan atau sebab tertentu tidak tinggal di Kahyangan
( sebagai hukuman ataupun penugasan ). Tapi nantinya mereka akan
kembali ke Kahyangan jika kutukan atau tugasnya selesai.
Jumlah Dewa dan Dewi ada banyak sekali namun yang populer diceritakan sebagai berikut :
-
Batara Guru-
Batara Narada-
Batari Durga / Dewi Uma-
Batara Brama-
Batara Indra-
Batara Antaboga-
Batara Kamajaya-
Batara Surya- Batara Bayu- Batara Wisnu- Batara Kala
- Batara Yamadipati
- Batara Ismaya / Kyai Semar
Tokoh Manusia atau Setengah DewaLeluhur Barata :- Resi Manumayasa
- Bambang Sekutrem
- Sakri
- Palasara
- Begawan Abiyasa
- Prabu Basukiwara
- Prabu Matswapati
- Prabu Santanu
- Dewi Gangga
- Raden Dewabrata / Resi Bisma
- Dewi Amba
- Adipati Destarata ( Ayah para Kurawa )
- Dewi Gendari / Gandari
- Prabu Pandhudewanata ( Ayah para Pendawa )
- Dewi Kunti
- Dewi Madrim
- Raden Yamawidura
Keluarga PandawaKeluarga ini merupakan keturunan Prabu Pandhudewanata dari dua istrinya yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madrim.
-
Prabu Puntadewa / Yudhistira / Dwijakangka / Ajathasatru- Dewi Drupadi
- Raden Pancawala
-
Raden Werkudara / Bima / Bratasena / Bayusutha- Dewi Nagagini
- Dewi Arimbi
- Dewi Urangayu
- Raden Antareja / Ontareja
- Raden Gatutkaca
- Raden Antasena / Ontasena
- Raden Janurwenda
-
Raden Arjuna / Janaka / Premadi / Pamade / Dananjaya / Pandhutanaya- Dewi Wara Sembadra
- Wara Srikandhi
- Dewi Larasati / Rarasati
- Batari Suprabha
- Batari Dresanala
- Dewi Sulastri
- Dewi Ulupi
- Dewi Purnamasidi
- Dewi Gandakusuma
- Dewi Manuhara
- Raden Abimanyu
- Raden Irawan
- Raden Wisanggeni
- Bambang Irawan
- Raden Bratalaras
- Bambang Manonmanonton
- Bambang Priambada
- Dewi Pregiwa
- Dewi Pregiwati
- Raden Parikesit
- Dewi Siti Sundari
- Dewi Utari
- Dewi Titisari
-
Raden Nakula / Pinten / Tripala- Dewi Soka
- Dewi Pramati
- Bambang Pramusinta
-
Raden Sadewa / Tangsen / Darmagranti- Dewi Padapa
- Raden Sabekti
- Raden Dewakusuma
Keluarga KurawaKeluarga
ini merupakan keturunan Adipati Destarata dengan istrinya Dewi Gendari.
Jumlahnya ada seratus orang anak namun yang terkenal hanya beberapa
saja. Pada mulanya Dewi Gendari yang ditawan Prabu Pandhudewanata (
adik Destarata ) mengira akan dinikahi sendiri oleh Pandhu, namun
ternyata ia diserahkan kepada Destarata yang buta dan lemah. Akhirnya
ia menaruh dendam pada Pandhu dan keturunannya. Inilah awal mula benih
permusuhan dalam keluarga besar Bharata.
-
Prabu Duryudana / Kurupati / Suyudana / Jaka Pitana / Gendarisuta- Raden Lesmana Mandrakumara
- Dewi Lesmanawati
-
Raden Dursasana- Raden Durcala
-
Raden Kartamarma-
Prabu Bogadenta-
Raden Durmagati-
Raden Citraksa -
Dewi DursilawatiPembela Pandawa- Prabu Drupada
- Raden Dresthajumpena
- Prabu Kresna
- Raden Setyaki
Pembela Kurawa- Resi Bisma
- Pandita Durna
- Prabu Karna
- Patih Harya Sangkuni / Sengkuni / Harya Suman
- Raden Jayadrata
- Raden Burisrawa
- Prabu Salya / Raden Narasoma
- Prabu Bomanarakasura
- Prabu Kalasrenggi
- Patih Hadimanggala
Panakawan / Punakawan- Semar / Batara Ismaya
- Nala Gareng
- Petruk
- Bagong
Tokoh Populer Lainnya- Raden Nayarana
- Raden Samba
- Udawa
- Prabu Anom Kangsadewa
- Prabu Basudewa
- Raden Harya Prabu
- Raden Ugrasena
- Prabu Baladewa
- Pragota
- Prabu Anggendara
- Prabu Niwatakawaca
- Prabu Palgunadi
- Prabu Supala
- Buta Cakil
- Togog
- Sarawita
Related Posts by Categories